Sekelompok peneliti menemukan cara untuk memata-matai dokumen yang sedang dicetak. Dokumen rahasia pun bisa bocor hanya gara-gara suara printer.
Metode ini, seperti dikutip detikINET dari TheRegister, Selasa (10/8/2010), baru bisa dilakukan pada printer lawas jenis dot-matrix. Karena, harus diakui, printer ini mengeluarkan suara yang cukup keras dan kadang memekakkan telinga.
Namun di beberapa negara eropa, printer dot-matrix masih digunakan pada berbagai profesi. Banyak kantor dokter dan bank di Jerman disebutkan masih menggunakan printer 'jangkrik' ini untuk mencetak dokumen penting.
Para peneliti berhasil mengorek 95 persen kata-kata dari sebuah dokumen dalam penelitian itu. Metode yang digunakan mencakup algoritma pengenalan bahasa yang disesuaikan dengan konteks dokumen.
Maksudnya begini, jika dokumen adalah resep dokter maka kamus yang digunakan sebagai penerjemah suara kretek-kretek dari printer itu adalah kamus dengan banyak istilah medis dan nama obat. Demikian juga untuk dokumen warisan dan lainnya.
Sedangkan jika dilakukan secara 'buta', tingkat keberhasilannya jatuh hingga ke 70 persen. Angka itu bisa semakin turun apabila jarak mikrofon dengan printer berisik itu semakin jauh --penelitian dilakukan pada jarak 2 cm.
Metode pencurian informasi seperti ini disebut juga dengan istilah Side Channel Attacks. Serangan ini memanfaatkan keluaran yang tak diamankan dari mesin sasaran untuk menduga informasi yang disampaikan. Contohnya merekam suara mesin cetak, ketukan keyboard hingga radiasi yang muncul dari layar monitor.
(Detikinet.com)