LifeIsNeferFlat Rubac Officer
Jumlah posting : 243 Points : 583 Join date : 2010-08-09 Age : 30 Lokasi : Where Is The Pulp ?
| Subject: Ditolak Temui Presiden, Indra Pulang ke Malang Jalan Kaki Mon Aug 09, 2010 5:12 pm | |
| Sosbud / Sabtu, 7 Agustus 2010 22:54 WIB Metrotvnews.com, Bogor: Anda masih ingat dengan Indra Azwan? Ialah lelaki yang nekat jalan kaki dari Malang, Jawa Timur, ke Jakarta, demi menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Kini ia harus kembali ke kampung halaman membawa kekecewaan karena niatannya tidak terpenuhi.
Kedatangan Indra ditolak petugas pengamanan di Puri Cikeas, Bogor, Jawa Barat. Lepas magrib, ia menyambangi kediaman Presiden. Ia mencoba meminta izin masuk. Ia ingin bertemu Kepala Negara barang sebentar saja. Namun, langsung ditolak.
Sebenarnya Indra ingin menyapa Pak Yudhoyono untuk mencari keadilan atas kematian putranya. Pada 1993 lalu, anaknya tewas karena ditabrak oknum polisi. Apalacur, niat menyampaikan aspirasi tidak disahuti. Indra pun dengan langkah lunglai memilih kembali ke Malang dengan jalan kaki.
Selama perjalanannya menyusuri pinggiran Arteri, Cibubur, Jawa Barat, Indra tak henti bergumam. Ia mengeluh karena tidak adanya perhatian Presiden Yudhoyono berikut hukum di negara ini. Betapa tidak, ia heran mengapa polisi yang menabrak putranya 17 tahun lalu tidak mendapat hukuman dari instansinya.
Indra pulang, pengamanan Puri Cikeas sendiri langsung diperketat. Personel polisi ditambah di depan gerbang jalur Gunung Putri Wana Herang, Cikeas. (Nur Cholis/*****)
link : http://www.metrotvnews.com/index.php...ng-Jalan-Kaki/
bandingkan dengan : qoute dari sebuah artikel forum: click here " Nggak susah. Bahkan presidennya sendiri, Abdul Kalam, dia juga mengajar, dan masih bisa ditelepon! Saya pernah bareng mahasiswanya makan malam bareng Abdul Kalam. Saya lihat Abdul Kalam itu dikritik mahasiswanya yang orang India, ditunjuk-tunjuk gitu, dia nggak marah kok. Masih santai aja."
Sekilas Tentang Pak Indra: Indra Aswan, 51, warga Jl Genuk Watu Barat, Malang, Jawa Timur, berjalan kaki menuju Jakarta. Ia bertekad akan menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menuntut keadilan bagi anaknya yang tewas 17 tahun lalu karena ditabrak seorang anggota Polri. Kasus ini tidak diselesaikan secara hukum dan pelakunya masih bebas berkeliaran. Indra mengatakan anaknya, Rifki Andika, tewas ditabrak mobil saat masih berusia 12 tahun. Pelakunya seorang perwira polisi. Ia satu kali disidang dan langsung dinyatakan bebas. | |
|