JAKARTA, KOMPAS.com - Pendirian data center dan server layanan BlackBerry di Indonesia dinilai akan dapat membantu menekan tindak pidana korupsi yang marak dilakukan. Demikian disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring, Senin (10/8/2010).
"Kalau itu dibangun, kita juga bisa taping (rekam). Supaya suspect koruptor bisa direkam," jelas Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo), Tifatul Sembiring saat jumpa pers di Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo), Selasa (10/8/2010).
Selama ini, semua komunikasi dan lalu lintas data melalui layanan BlackBerry dipusatkan di Kanada. Data komunikasi tersebut dilengkapi enkripsi (sistem pengamanan) yang kuat sehingga sulit untuk ditembus.
Lebih lanjut, Menkominfo mengatakan, pendirian server dan data center layanan BlackBerry merupakan bagaian dari aspek legalitas dari Undang-Undang ITE no 11 tahun 2008. "Kalau sudah diamanatkan ya dijalankan dong," tukasnya.
Dikatakannya, dengan adanya data center dan server, pemerintah juga akan mudah mengenakan pajak kepada Research In Motion (RIM) selaku penyedia layanan BB. "Mereka berbisnis tapi tidak memberikan kontribusi ke kita. Selama ini di sini cuma barangnya saja," tandasnya. (Tribunnews.com/Iwan Taunuzi)